Kalurahan Srimartani

Fokus Srimartani. Negara mawa tata, desa mawa cara. Ungkapan tersebut pernah kita dapati saat berada di bangku sekolah. Namun pada kenyataannya memang negara penuh dengan tata pemerintahan yang diatur secara administratif dari pusat hingga ke tingkat bawah. Sedangkan desa pada umumnya selain memiliki tata administrasi juga berlaku adat istiadat yang bersifat non administratif seperti norma dan lainnya.

Hal ini dirasakan oleh sejumlah mahasiswa D3 Prodi Kebidanan STIKES Bhakti Pertiwi Indonesia Jakarta yang melakukan praktek kerja lapangan pekan lalu di Desa Srimartani. Agista Eka Cahyani misalnya, mahasiswi berjilbab putih itu menyampaikan kesannya selama belajar mengaplikasikan ilmu kebidanannya di masyarakat Dusun Kembangsari. Selain menjalankan disiplin ilmunya tentang kebidanan komunitas, Agista dan teman-teman yang terbagi dalam 5 kelompok mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang nilai sosial masyarakat seperti sopan santun atau unggah ungguh, tata krama, jiwa gotong royong, keramah tamahan, etika berkomunikasi, dan sebagainya yang tidak tentu didapat dari kampus.

Agista mewakili seluruh mahasiswi PKL berterimakasih kepada Lurah Desa Srimartani beserta perangkat Desanya yang telah menyambut baik kehadiran mereka di Srimartani dan memberikan sarana belajar yang memadai. Tidak ada kendala yang berarti selama 9 hari di Srimartani.

Pesan Agista agar Srimartani semakin maju dan menjadi desa yang lebih baik lagi sehingga menjadi contoh bagi desa lain. Senada dengan Dosen dan Kaprodinya, Tery Dwi Ananda,S.ST, ia juga berharap kerja sama dapat dilakukan kembali antara Bapelkes, kampus, dan Desa Srimartani.

Sebagai tanda terimakasih secara simbolik disampaikan kenangan cinderamata untuk Pemerintah Desa Srimartani yang diterima oleh Camat Piyungan. Red-Cr.